25 Juli 2012

"Respect yourself to walk away from anything that no longer serves you, grows you, or makes you happy" 

Terngiang-ngiang lagi dan selalu kalimat itu. Beberapa waktu ini, selama berhari-hari saya dibuat serba salah pada ketusnya cuaca. Sepertinya alam raya sedang berkomplot untuk ikut-ikutan bikin hidup saya tampak muram. 

-Seringnya mendung, hingga dia tak bisa menyapa mataharinya-

"Saya cuma pengen segera keluar dari kerumitan ini, mas" ujar saya pada seorang teman yang lebih senior, orang yang sedikit mengejutkan tapi luar biasa peduli sama saya. Setiap hari seperti dipaksa merasakan semburat perasaan dan ribuan pemikiran aneh sejak dari saya bangun tidur hingga waktunya pejam lagi. Pastinya saya gak nyaman.

Ini dekat minggu terakhir di bulan Juli sebelum kalender berganti jadi bulan Agustus, bulan yang saya nanti-nanti sejak tiket pulang ke rumah ada di tangan saya tiga bulan lalu. Seharian kemarin saya gak karuan, kacau di luar dan di dalam. Kadang tenang, tapi seringnya lepas kendali. Amarah dan rasa kangen datang seiris selapis, bersamaan.
Saya gak tau pasti ini soal apa, soal salah apa benar, dugaan, insting mengenai sesuatu atau apa ? Gak ada yang benar-benar tau, namun rasanya seperti akhir November di dua tahun lalu. Nyeri. Ini bukan kompetisi lantas siapa yang menang dan siapa yang kalah. Bukan! tapi ini soal apa????

Aneh, ini aneh. Ketika baru kemarin saya meyakini soal sesuatu lalu kemudian hari ini.. Dorrr!!!! hal yang saya kira-kira sebelumnya sebuah pemikiran yang masih diraba-raba jadi satu bentuk yang hampir bisa saya bilang benar, atau bisa saya serukan pada kamu "tu kaaan..apa saya bilang". Saya tahu tandanya, saya bisa baca tanda-tanda itu. Things change. Tapi siapa kira hanya dalam hitungan jam ? Saya tau gak ada yang bisa memastikan apakah yang terjadi setelah ini nanti sesuai dengan harapan atau tidak ? yg saya tau, Dia yang Maha Tahu itu tidak pernah tidur dan bekerja dengan caraNya disaat kita tidak sadar, terlelap bahkan lupa.

Seandainya waktu dapat disingkat dan ruang dapat dilipat, saya ingin bisa perbaiki dan bereskan ini cepat-cepat, terlalu banyak tanya kadang membuat kita lupa rumus dasarnya. 

18 Juli 2012

- propre -


gadis kecil itu hidupnya sedang kacau, semua serba tak keruan.
Mimpinya mulai mengabur, harapannya mulai samar-samar. 
Dia mulai tak bisa membedakan dunianya ketika ia terlelap dan terjaga, semua tumpang tindih tak beraturan. tidak bisa pula melihat jelas antara khayalan dan kenyataan.

Tak ada yang tau kemana dia berjalan. Kakinya melangkah maju ke depan tanpa rancangan, dengan mata sedikit terpejam, mengandalkan perasaan, hati, intuisi, kemana pun itu membawanya pergi. Karena berjalan mundur tidak lagi mungkin, dayanya mulai habis untuk beratraksi. Toh sejatinya orang berjalan harus ke depan.

Telinganya seperti mendengar sesuatu, namun dia sedang enggan mendengarkan, biar senyap saja yang disini, jangan suruh ia pergi. Melantunkan sedendang lagu perpisahan dalam hati dan menarilah ia dengan bayangannya sendiri, hingga senja tak lagi mampu menampung pilunya.

04 Juli 2012


Selamat datang pikiran-pikiran baru. Mari, silakan masuk ke jejalan pikiran yang sebelumnya, maaf ya bersesak-sesakkan. Maklum, saya saya selalu dan terus berpikir sepanjang hidup.

Entah, saya bodoh atau terlalu baik, selalu membiarkan pikiran-pikiran masuk ke dalam otak. Awalnya mereka hanya berniat mampir, singgah, tapi lama kelamaan mereka keenakan, terlena, tinggal terlalu lama lantas kemudian enggan pergi malah justru berkembang biak.

Saya tak memberi makan kalian, atau iyakah saya?