26 November 2012

it still ........

................................................................................hurt

(the pic repost from http://un-equal.tumblr.com/)     

07 November 2012

Leave

Perasaan saya hingga hari ini masih campur aduk. Mereka bisa mencibir "haha, kamu galau ?". Ini cedera, ini luka, ini bukan sembarangan yang membuat saya tidak stabil, saya lebih takut kehilangan diri saya sendiri ketimbang kehilangan kamu, dan saya hampir..sedikit lagi...kehilangan diri saya sendiri karena kamu. Nyeri.

Just let it go... make it simple, you know what you have to do then. Leave!

......... i know letting go. But. what i just know is letting go with anger. it's just too dissapointing. Rasa kehilangan ini sungguh terlalu disayangkan.

Beberapa dari mereka bilang , tata hati kemudian tanya lagi. "cry baby cry. let it go. let it all out. let the time heals, leave people who have hurt you so deeply". Saya mau tidak peduli sama sekali, nyatanya saya mudah terhasut oleh memori soal kamu dan tentunya dia. Seperti dijebak oleh diri sendiri ketika sesuatu yang saya curigai / percayai menjadi kebenaran. 
Kalau saja boleh memilih, saya mau tidak bisa ingat part itu lagi. Saya mau sama sekali gak bicara apa-apa lagi tentang ini, tentang kamu apalagi tentang kita. Saya masih belum bisa mengerti, bagaimana bisa seseorang hidup tenang dalam kebohongan, tidak jujur pada orang lain terlebih pada dirinya sendiri dan mereka menikmatinya. Apa yang dicari ? rasa apa yg terpuaskan ?.
Sekarang semuanya gak punya arti, gak ada nilai. Mudah memang menabur kecewa dan melukai orang lain, tp pekerjaanmu tidak selesai begitu saja sampai disitu, pikirkan dampak jangka panjang sesudahnya. Terbersitkah di pikiranmu ? ah, you'r just not wise, but also and absolutely fool.

Saya banyak mendengar tentang orang-orang ketika hubungan mereka sudah berakhir namun mereka masih ingin memperbaikinya. The hardest part of letting go and not taking part hingga saya sampai pada satu titik dimana emosi-emosi itu mengkonsumsi saya sampai ini selesai pun, masih. Saya masih jadi sanderamu, tawananmu. 

Ada satu pemikiran yang terus berkecamuk dalam kepala ini bahwa keputusan untuk mencoba menyudahi hubungan yang memang sudah disudahi. Maybe the thing is.... you were never really appreciating it untill now. Until i decide. Better never for us.

02 November 2012

R o m a n s i c k


Stop! … Don't come near, don't come any closer
If you're near, I dissappear, I go a bit further

I said .. Stop! … Don't come near, don't come any closer
If you're near, I dissappear, I go a bit further

Stop! … Go away, just go far away now!
I've had enough, of you and stuff
I'm a lot more tough now,
I said .. Stop! … Go away, just go far away now!
I've had enough, of you and stuff

Stop Stop Stop Stop
I dissappear
Stop Stop Stop Stop
Go away … Go far away!



- By : Amazing in Bed -

01 November 2012

Stay Away

Berapa hari ini saya mendadak dibanjiri kiriman makanan. Kalian pikir saya gak tau ini hasil kerjaan dan atas gagasan siapa ? Harusnya dia paham, saya tidak sebodoh itu. Saya tau, ini pasti perbuatannya ini bukan kalian karena saya tahu, ya.. saya tahu. Tidak perlulah bertanya saya tahu dari mana, mau semua dari kalian sengaja tutup mulut dan menutup-nutupi, saya tahu...semua itu darimana asalnya. 

Bilang sama dia. Masa sih dia tidak paham bagaimana saya ? masa dia pura-pura tidak tahu kalau saya pasti curiga karena bagaimanapun juga ini janggal. Ini semua maksudnya apa ? Ha? Saya tanya, untuk apa? apa ada gunanya ? Ini sebagai bentuk penebusan dari rasa bersalah ? Mendadak takut kehilangan ? Kasihan ? Atau apa ? Hanya sekedar ingin memperhatikan ? Kenapa ? Karena mendadak sayang (lagi) ?! Apa ?. Saya sendiri aja gak bisa temui apa ada gunanya ? bahkan saya enggan, sudah teramat malas.

Berhenti lagi main-main. 

30 Oktober 2012

Disinilah saya sekarang, terdampar di satu waktu dimana kebenaran adalah kenyataan yang menyakitkan, luar biasa menyakitkan. Semuanya kacau balau, berantakan, acak-acakkan, gak karuan. Saya berteriak minta tolong, namun tidak ada satupun yang sanggup menolong, saya kepayahan, sendirian. Saya berpikir keras mengenai hal ini kemudian hal itu, tapi saya gak tau apa yg saya pikirkan, saya gak bisa berpikir tetapi otak saya gak bisa berhenti berpikir, semakin saya berpikir, semakin saya terkapar tak berdaya.

Saya kelelahan, raga dan jiwa, saya kejang-kejang dan terkulai ditembakki asumsi-asumsi saya sendiri mengenai kebenaran yang baru saya ketahui setelah ini berlangsung berbulan-bulan hampir satu tahun belakangan. Saya melihat, tapi saya buta! kerap bergejolak tapi ini apa? Saya baru tahu dua hari kemarin soal apa yang sering membuat perasaan saya tak enak. Harusnya saya dengarkan suara dari diri saya sendiri, bahwa memang ada sesuatu yang tidak benar, bukan berkali diperingatkan berkali-kali pula saya sangkal. Musibah dan apes itu datang sekali, kalau berkali-kali itu tolol namanya. Dan ya, saya tolol.

Sekarang apa ? 

Begini rupanya rasanya "Hidup segan mati tak mau". Dan siapa yang terpuaskan melihat ini ? kamu ? atau siapa ?
Menata hati yang sudah hancur tidaklah mudah, menghidupkan lagi rasa yang mati siapa yang bisa ? Suka tidak suka, mau tidak mau semuanya tidak harus berhenti sampai disini, hidup tetap harus terus, waktu tak pernah mau menunggu. Apa mungkin kamu bersedia bertukar posisi ? Setelah segala kecurangan dan ketidakadilan itu saya yakin kepalamu akan mengangguk mantap. Tapi saya bukan kamu. Kamu tidak akan sanggup jadi saya, kamu tidak akan hidup di posisi saya. Saya tahu itu, saya tahu kamu. Orang lain mungkin hanya iritasi, tapi saya punya luka yang paling parah diantara semua, dan saya bertahan. Harus.

Seorang sahabat baik menyelipkan doa ini untuk saya : 
"Ya Rabb.. aku menjalani semua ini karenaMU. Dan aku yang lemah ini masih mengharapkan kekuatanMu"

Amin.




20 September 2012

Hari ini, apalagi yang kau ributkan pagi-pagi ? ketidak puasan yang datang berkali-kali ? nyeri di hati yang tak kunjung pergi ? atau mendapati bahwa sesungguhnya hidupmu sendiri ?

Saya membuka mata di hari keempat minggu ini mendapati langit keabuan, saya pikir cukup pagi, tapi ini sudah siang. Bagaimana tidak menatap sinis pada langit, yang lagi-lagi memberi harapan palsu dengan kumpulan awan abu-abu yang tak kunjung menumpahkan isinya. Itu abu-abu palsu. Cih.

Memang salah manusia berharap pada langit, semestinya berharap hanya pada Tuhan. Suruh siapa percaya pada hujan, harusnya yakin pada Tuhan. Lantas bagaimana baiknya ? ini bukan soal tau, pahami kemudian praktekkan, ini hanya tentang realistis dan berpikir sederhana.. --aah, mana bisa... mana mungkin, nyatanya hidup semakin rumit ketika kita menjadi dewasa--

Mendung tak berarti hujan, ujar lirik sebuah lagu. Sama halnya dengan tertarik belum tentu terkait. Maka jangan tergoda rayuan fatamorgana. Ah, itu pun nasihat lama... Faktanya manusia senang diiming-imingi, ditawari mimpi, satu dua kali sampa berkali-kali.

Mereka bilang, kuncinya adalah bersyukur. Mengeluh sekali, bersyukurnya lima belas kali, terlebih bila mendapati harapan yang seringnya tak sesuai dengan harapan, bersyukur saja terus, maka Tuhan akan memberi yang (mungkin) bukan harapan tapi kita butuhkan. Bersyukur pada langit yang kerap memberi harapan palsu, bersyukur pada mimpi yang kerap tak terjadi, bersyukur diberi berkah bertemu hari ini.

28 Agustus 2012

10 Agustus 2012

Tetaplah disitu, jangan coba-coba, sekalipun, kemari.

Saya sendiri sedang berusaha keras untuk tetap berada di dalam batas garis, meskipun hasrat hati ingin menyeberang, kesitu, ke tempat kamu berdiri. Ingin sekali, cuma saya gak tau apa yang akan saya lakukan setelahnya ? yang pasti keinginan untuk membuat kamu sakit, tertunduk lemah di hadapan saya sangatlah kuat. Saya sendiri pun ngeri membayangkannya, karena ya.. ya, saya semarah itu!

Kenapa kamu bisa begitu absurd ? banyak hal aneh, janggal, dan saya kepayahan. Buat saya hampir gila dengan cara yang semena-mena, melontarkan makian pun tidak memperbaiki keadaan karena memang tidak ada keadaan yang mesti diperbaiki, seperti yang saya dengar, ini adalah klimaks dan harus disudahi. Mau tidak mau, suka tidak suka.

Pernah seorang teman bilang "i know you can manage a broken heart much better than me. You have been there". Saya diam saja. Yang namanya sakit ya sakit, meskipun berkali-kali mengalami hal yang sama tetap saja rasanya sama. Seperti jika kamu terserang flu, dari awal gejala hingga akhirnya virusnya berlalu, berkali-kali kamu terserang flu, rasanya ya begitu-begitu juga kan..sama saja, mau apa yang jadi penyebabnya, mau berapa lama mesti istirahat di tempat tidur, judulnya sakit ya sakit walaupun kadang sudah tahu apa obatnya. 

Berhenti. 

Saya ingin pulang.






08 Agustus 2012

Tired!

I'm tired of showing how i feel and get hurted. i'm done with playing game and i'm tired of love. 
I'm tired of love complications, it's high and it's low. I'm tired of expecting and guessing (dari sebuah akun twitter).


No matter how hard the past, you can always begin again -Buddha-



25 Juli 2012

"Respect yourself to walk away from anything that no longer serves you, grows you, or makes you happy" 

Terngiang-ngiang lagi dan selalu kalimat itu. Beberapa waktu ini, selama berhari-hari saya dibuat serba salah pada ketusnya cuaca. Sepertinya alam raya sedang berkomplot untuk ikut-ikutan bikin hidup saya tampak muram. 

-Seringnya mendung, hingga dia tak bisa menyapa mataharinya-

"Saya cuma pengen segera keluar dari kerumitan ini, mas" ujar saya pada seorang teman yang lebih senior, orang yang sedikit mengejutkan tapi luar biasa peduli sama saya. Setiap hari seperti dipaksa merasakan semburat perasaan dan ribuan pemikiran aneh sejak dari saya bangun tidur hingga waktunya pejam lagi. Pastinya saya gak nyaman.

Ini dekat minggu terakhir di bulan Juli sebelum kalender berganti jadi bulan Agustus, bulan yang saya nanti-nanti sejak tiket pulang ke rumah ada di tangan saya tiga bulan lalu. Seharian kemarin saya gak karuan, kacau di luar dan di dalam. Kadang tenang, tapi seringnya lepas kendali. Amarah dan rasa kangen datang seiris selapis, bersamaan.
Saya gak tau pasti ini soal apa, soal salah apa benar, dugaan, insting mengenai sesuatu atau apa ? Gak ada yang benar-benar tau, namun rasanya seperti akhir November di dua tahun lalu. Nyeri. Ini bukan kompetisi lantas siapa yang menang dan siapa yang kalah. Bukan! tapi ini soal apa????

Aneh, ini aneh. Ketika baru kemarin saya meyakini soal sesuatu lalu kemudian hari ini.. Dorrr!!!! hal yang saya kira-kira sebelumnya sebuah pemikiran yang masih diraba-raba jadi satu bentuk yang hampir bisa saya bilang benar, atau bisa saya serukan pada kamu "tu kaaan..apa saya bilang". Saya tahu tandanya, saya bisa baca tanda-tanda itu. Things change. Tapi siapa kira hanya dalam hitungan jam ? Saya tau gak ada yang bisa memastikan apakah yang terjadi setelah ini nanti sesuai dengan harapan atau tidak ? yg saya tau, Dia yang Maha Tahu itu tidak pernah tidur dan bekerja dengan caraNya disaat kita tidak sadar, terlelap bahkan lupa.

Seandainya waktu dapat disingkat dan ruang dapat dilipat, saya ingin bisa perbaiki dan bereskan ini cepat-cepat, terlalu banyak tanya kadang membuat kita lupa rumus dasarnya. 

18 Juli 2012

- propre -


gadis kecil itu hidupnya sedang kacau, semua serba tak keruan.
Mimpinya mulai mengabur, harapannya mulai samar-samar. 
Dia mulai tak bisa membedakan dunianya ketika ia terlelap dan terjaga, semua tumpang tindih tak beraturan. tidak bisa pula melihat jelas antara khayalan dan kenyataan.

Tak ada yang tau kemana dia berjalan. Kakinya melangkah maju ke depan tanpa rancangan, dengan mata sedikit terpejam, mengandalkan perasaan, hati, intuisi, kemana pun itu membawanya pergi. Karena berjalan mundur tidak lagi mungkin, dayanya mulai habis untuk beratraksi. Toh sejatinya orang berjalan harus ke depan.

Telinganya seperti mendengar sesuatu, namun dia sedang enggan mendengarkan, biar senyap saja yang disini, jangan suruh ia pergi. Melantunkan sedendang lagu perpisahan dalam hati dan menarilah ia dengan bayangannya sendiri, hingga senja tak lagi mampu menampung pilunya.

04 Juli 2012


Selamat datang pikiran-pikiran baru. Mari, silakan masuk ke jejalan pikiran yang sebelumnya, maaf ya bersesak-sesakkan. Maklum, saya saya selalu dan terus berpikir sepanjang hidup.

Entah, saya bodoh atau terlalu baik, selalu membiarkan pikiran-pikiran masuk ke dalam otak. Awalnya mereka hanya berniat mampir, singgah, tapi lama kelamaan mereka keenakan, terlena, tinggal terlalu lama lantas kemudian enggan pergi malah justru berkembang biak.

Saya tak memberi makan kalian, atau iyakah saya?

26 Juni 2012


Ini terjadi berulang-ulang, berkali-kali.. Terlalu lama kamu tinggalkan. Dunia semakin senyap, saya serukan padamu "Cepat kembali. Pulanglah, ayo". Saya tahu kamu peduli, tapi kamu enggan mendengarkan. Saya nggak akan tanyakan kenapa, saya paham sekali soal kamu.

Sekarang saya semakin berbaur dengan keadaan, saya semakin terbiasa diantara siapapun hingga wajah-wajah tak saya kenal. Bukan salah kamu, saya tak juga salahkan kamu. Saya terima adanya sebagai ketentuan yang harus saya hadapi. Tidak apa-apa, jangan kuatir.

Kini saya hanya mampu tersenyum dari seberang jalan. Tidak apa-apa kan kalau dari sini saya pandangi kamu ? Punggung yang pernah jadi kesukaan saya dua tahun terakhir ini, yang kini selalu buru-buru pergi, bahkan sebelum malam-malam datang atau sempat tanyakan kabar. 

14 Juni 2012

Coba Katakan



Coba coba katakan kepadaku bahwa kita sedang berjalan menuju satu alasanJanganlah kau katakan bila kita memang tak ada tujuan dari apa yang dijalankan

Aku tak ingin terus terdiam memandangi harapanTerlena akan manis cinta dan berujung kecewaAku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pastiLebih baik kita menangis dan terluka hari ini


Coba coba katakan kepadaku sekali lagi bila kita memang benar akan kesanaBuktikan dan buat aku percaya bahwa kita bisa berujungkan bahagia

Aku tak ingin terus terdiam memandangi harapanTerlena akan manis cinta dan berujung kecewaAku tak ingin terus menunggu sesuatu yang tak pastiLebih baik kita menangis dan terluka hari ini

Ohh.. Oh.. Habis sudah semua rangkai kata

Telah terungkap semua yang ku rasa
Yang kuingin akhir yang bahagia
Yang ku inginkan satu tujuan

Sebuah kenyataan bukan impian
Bukan harapan bukan alasan
Satu kepastian
Coba katakan ...




- A song by Maliq And D'Essential-

21 Januari 2012

Desole

Nyanyian desole menyeruak dari dalam diri.. Iramanya terngiang-ngiang selalu dengan jelas, tiap ketukan nadanya di telinga menina bobokkan logika dan mengiris-iris jiwa, perlahan..dengan sebegitu halusnya. Sesekali dia hadir dalam satu hentakan nada yang mengagetkan, membuatku terkesiap, tanpa kata...namun pasti.

"Au revoir" dia berujar. Aku terkejut. Afasia!
"Oublie-moi", oh afasia. Aku semakin tidak mampu berkata-kata.

Kali ini aku yakin, bukan sekedar delusi. Ini memang yang harus aku rasakan, mau tak mau, betapapun aku enggan. Ya Tuhan, bagaimana agar dia tau, aku rindu. Supaya dia mengerti, aku masih menyimpan asa, aku selalu menyayanginya. Dan tak mau melupakannya.

Hey, kamu. Apakah nyanyian desole ini telah sampai di telingamu? Aku menitipkannya pada hujan dan pada malam, ketika semua makhluk hidup terlelap dalam buai tidurnya, sehingga tidak ada satu orang pun tahu, cuma kamu.

18 Januari 2012

Hujan, Jangan Marah... (Dialog sore bersama hujan)

Hujan, jangan marah...please.

Kenapa kamu benci saya, hujan ? Mengapa kamu selalu menghadang saya ? Saya hanya butuh keluar, sebentar. Saya gak akan kemana-mana, karena saya selalu siap bertemu kamu. Jangan kuatir...gak perlu lagi menantang saya, tak lihatkah bendera putih yang saya pegang ini, saya ingin berdamai. Apa masih kurang marahnya ? Mau marah sampai kapan ? hingga berapa waktu lagi.
Saya bukan mencoba tidak pedulikan kamu, tapi kalau kamu masih saja paksa saya untuk mengingatnya, merindunya, lewat kenangan-kenangan di hari hujan yang lalu-lalu bersamanya, saya gak mau. Saya lelah, gak sanggup lagi, mengertilah... pleaseee. Boleh kan kalau saya sedang ingin memikirkan diri saya sendiri ?
Sudahlah..jangan terus-terusan mengejek saya. Saya tahu kamu sedang mencibir saat ini, tertawa mengejek, menyeramahi saya dari balik punggung letih saya ini dan menyangsikan tekad saya untuk tidak mengindahkan kamu yang kerap menyomblangi dengan dia yang dulu, yang membuat saya jatuh hati saat itu.
Sudahlah, hujan. Berhentilah marah,ya. Saya tahu..sesungguhnya kamu luar biasa baik. Oh ya..begini saja, bagaimana kalau saya titip sesuatu untuknya, lewat kamu. Kapan pun kamu sempat, bolehlah sampaikan padanya. Tapi,bila kamu enggan,bila kamu rasa itu tidak penting lagi, tolong simpankan untukmu ya :)

"Dalam sepi, saat tepat menjenguk rahasia. Tentangmu yang kujaga dalam rindu dan jeda -Clara Ng-"

17 Januari 2012

Jangan jadi kembang api, yang meledak indah tapi lenyap sekejap,
menyisakan langit gelap dan tatap kehilangan.
Jangan, jangan, jangan, ja.... - via twitter @clara_ng -

16 Januari 2012

It's (still) Nu Year

Happy New Year, yaaay!!

Sudah lewat hampir setengah bulan dari tanggal 1, dan dihitung-hitung sudah 3 bulan lamanya saya gak nengokkin blog ini, gak saya lirik sama sekali, hampir saya peti es-kan (lagi). Banyak cerita terpaksa menguap begitu saja. Saya hanya gak mau, membagi cerita murung yang selalu mampir di hidup saya ke kamu.
Beberapa waktu yang lalu saya marah, pada dirinya, pd diri saya sendiri karena saya membiarkan dia menyakiti hati saya, menyayatnya, mencabik-cabiknya, hingga saya lupa bagaimana bentuk awalnya sebelum dia torehkan kata-kata yg melukai dinding jiwa saya hingga rapuh, keropos di dalam. Tapi, sekarang gak ada. Gak ada lagi dia, gak ada lagi kita. Saya bingung, harus merasa senang atau sedih..namun yang pasti saya lega. Luar biasa lega. Gak ada lagi air mata, semua sudah habis, sudah surut dari berbulan-bulan yang lalu. Saya lelah, sudah teramat lelah.
Saya hanya ingin menjalani hidup apa adanya, sesuai yang ada di depan mata, sesuai dengan jalan yang membentang di hadapan. Sesekali saya memang bertemu dia, berpapasan di satu jalan yang sedang saya tapaki. Di lain waktu dia berlari-lari mendahului kemudian terhenti begitu lama dan membuat saya meninggalkan dia. Saya punya tujuan, saya punya beberapa tujuan akhir dari perjalanan saya menyusuri jalan-jalan setapak yang membentang, meski kerap kali saya kehilangan petunjuk juga puluhan kali tersesat, saya masih punya tujuan, saya masih memegang tujuan itu.
Saya hanya bisa tersenyum tipis dan geleng-geleng kepala, melihat dia masih menggunakan metode yang sama. sekali waktu dia bergerak cepat namun juga terlalu lama berisitirahat. Saya gak bisa hidup ala dia. Saya gak bisa mengerti dia, inginnya, ambisinya, jiwanya, mimpi-mimpi dan cita-citanya, egonya, marahnya, dendamnya.
Saya sedang ingin berjalan sendiri, sedang tidak perlu ditemani..butuh teman tapi tidak untuk menemani. Saya sedang ingin diam, mendengarkan keheningan diluar dan didalam. menatap dan mengamati, bersemangat dan menyemangati, diri sendiri.
Saya sudah selesai. Saya sudah terlalu lama berdiam disini, disebuah tempat yg awalnya hanya saya niatkan untuk transit, persinggahan sementara. Saatnya saya beranjak, dan meneruskan perjalanan yang masih sangat panjang. Sampai Jumpa diujung jalan, teman :)