26 Juni 2012


Ini terjadi berulang-ulang, berkali-kali.. Terlalu lama kamu tinggalkan. Dunia semakin senyap, saya serukan padamu "Cepat kembali. Pulanglah, ayo". Saya tahu kamu peduli, tapi kamu enggan mendengarkan. Saya nggak akan tanyakan kenapa, saya paham sekali soal kamu.

Sekarang saya semakin berbaur dengan keadaan, saya semakin terbiasa diantara siapapun hingga wajah-wajah tak saya kenal. Bukan salah kamu, saya tak juga salahkan kamu. Saya terima adanya sebagai ketentuan yang harus saya hadapi. Tidak apa-apa, jangan kuatir.

Kini saya hanya mampu tersenyum dari seberang jalan. Tidak apa-apa kan kalau dari sini saya pandangi kamu ? Punggung yang pernah jadi kesukaan saya dua tahun terakhir ini, yang kini selalu buru-buru pergi, bahkan sebelum malam-malam datang atau sempat tanyakan kabar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar