13 Maret 2011

sebuah konsep tentang masa depan

saya sudah lama sekali mau tulis tentang ini, lama sekali. Tapi saya tidak pernah bisa menjabarkannya dengan benar lewat tulisan remeh saya. ide-ide saya sering tersesat otomatis di dalam kurungan pikiran-pikiran saya yg setumpuk itu. Jadi, ide dasar soal sebuah konsep tentang masa depan itu mengabur begitu saja, berbaur bersama ide-ide lain, pikiran-pikiran negatif sekaligus positif, bercampur bias dengan mimpi jg harapan saya soal semua hal.

Masa depan. Familiar sekali dengan kata itu, huh ? dari saya masih sekolah taman kanak-kanak kerap mendengar kata ini, sampai saat sekarang ini -saat dimana (orang bilang) harusnya saya sudah berada di dalam masa itu- kata "masa depan" adalah kata yg paling sering terngiang-ngiang sepanjang hidup saya.

Hey, gadis kecil... masa depan seperti apa yg kamu bayangkan ? rumah besar nan bagus, gaya masa kini dengan taman bunga dan perabotan mahal, pekerjaan keren dengan penghasilan fantastis, teman-teman yg asik, keluarga yg mendukung, dan tentunya pasangan yg "sempurna" -saya kasih tanda petik karena saya tau, tak ada manusia yg benar-benar sempurna" ?

Tidak ada pula dari kamu yg membayangkan diri di masa depan menjadi seorang pengangguran -atau bekerja di sebuah perusahaan dengan manajemen buruk dan gaji pas-pasan-, single --baik karena belum menemukan belahan jiwa atau yg justru gagal dalam membina hubungan dengan lawan jenis--, dengan kondisi keluarga yg elu-elu gue-gue, teman-teman yg kurang menyenangkan ??. Tidak ada.

Semua orang punya konsep paling indah buat masa depannya masing-masing. dan kapan kah tepatnya seseorang bisa dibilang sudah berada dalam masa depan itu ? kamu yg -mungkin- sudah berhasil melintas kesana, beritahu aku, bagaimana rupanya? bagaimana kehidupan disana ? Saya ingin sekali dengar cerita soal itu. Saya sendiri, semakin saya menua...semakin saya ragu tentang keberadaan masa depan itu sendiri, yang saya tau wacana tentang masa depan dan konsep soal itu semakin ambigu ketika saya menjadi dewasa. Saya pikir, tidak ada orang yg betul-betul bisa meraih kehidupan di masa depan --mungkin ada, tapi hanya segelintir. yg saya lihat--

Konsep masa depan itu tak ada habisnya, tak ada akhirnya.

Teringat obrolan di siang hari dengan seorang teman. Saya tanyakan padanya, mau tinggal dimana setelah menikah nanti, dia sebutkan satu nama kota dimana sang kekasih berasal. Saya tanyakan lagi kesungguhannya -teman saya tersebut orang Bandung, saya selalu bermimpi bisa tinggal dan hidup disana- saya amaze! serius. Kadang konsep masa depan jauh dari mimpi kita sendiri.

Obrolan saya dengan teman yg lain di waktu yg sama, dia bilang...di masa depan dia ingin sukses, biar bisa bantu hidup kakak perempuan satu-satunya yg single parent bersama putri kecil -keponakan- kesayangannya. Cita-cita mulia. Tapi bukankah dia sendiri punya hidupnya sendiri yg mesti dia pikirkan dan jalani ? Ah..saya tak tau, konsep masa depan banyak versinya.

Soal masa depan bukan hanya misteri..tapi jg tak ada habisnya, terus bersambung sampai kita mati nanti. Jadi, pilihan buat semua, mau punya konsep masa depan seperti apa, standarnya mau bagaimana, dan mesti siap juga sabar. karena faktanya, masa depan itu tak ada habisnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar