19 Februari 2011

Unperfect!

Kata seorang motivator paling populer saat ini di Indonesia : "Jangan mengharapkan kesempurnaan di dunia yang tidak sempurna ini". Saya setuju sekali dengan quote beliau ini, realistis dan logis.
Nggak ada yang namanya kesempurnaan dalam semua hal, semua aspek kehidupan, baik di pekerjaan, sistem pemerintahan, hubungan sosial apalagi hubungan personal, semua..dari benda mati sampai makhluk bernyawa. nothing!
Lalu kata apa yang menggambarkan sesuatu yang mendekati kesempurnaan, ideal mungkin-saya punya penjelasannya, tapi nggak punya kalimat yg tepat untuk ditulis disini-, pokoknya..intinya "idealnya sih begini" atau "idealnya sih begitu". Ideal=pas, jadi, yang pasnya tuh begini atau yg pas tu begitu itu. gitulah kira-kira hehe.. semoga kalian ngerti ya.
Balik lagi ke topik utama, ketidaksempurnaan (lagi-lagi) saya dapatkan dalam pemerintahan di negara yg saya tinggali ini. Kemarin malam ketika iseng membuka situs jejaring sosial, saya lihat seorang teman mengepost berita di akunnya, isinya...tentang keputusan dirjen pajak yg menaikkan nilai nominal pajak untuk film-film asing yg masuk kesini. Singkatnya nggak akan ada lagi film-film asing--Hollywood yg bakal diputer di bioskop2 seluruh kota di negara ini! Arrrgh....membayangkannya aja saya udah muak, nggak ada kerjaan bgt sih itu pejabat yg bikin2 aturan kayak gini, bukannya mikirin gimana caranya biar stafnya nggak pd korup atau nodong pengusaha2 kaya di negara ini supaya tertib wajib bayar pajak eeh.... malah bisa2nya memasung kesenangan orang lain yg hobi nonton film di bioskop dgn kebijakan yg bikin menggerus hati. Plis deh bapaaak-entah kenapa di bayangan saya yg namanya pejabat selalu bapak2 botak, berkumis tebal, berperut buncit, bermata genit!- saya kan lg nungguin endingnya Harry Potter, apa kabar Twillight : Breaking Down ? Transformers 4, Spiderman, Pirates Carribean, Kung Fu Pandaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!! and many more, and MANY MORE! Ya sudahlah..mau diapakan lg, inilah salah satu bentuk ketidaksempurnaan yg saya bilang td, kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, mudah-mudahan mereka-mereka itu diberi hidayah olehNYA, amin.

Lainnya, soal ketidaksempurnaan dalam hubungan personal--saya dan pacar saya. Saya percaya, nggak ada pasangan yg sempurna dan nggak ada hubungan yg sempurna. Fakta itulah yg selalu saya pegang kuat2 dan saya ingat selalu ketika saya mulai kelelahan, mendekati bosan , dan hendak menyerah pd hubungan kami- i'm only human anyway. Mendapati kenyataan seperti apa kata mereka bilang bahwa laki-laki itu apatis, sedangkan perempuan itu kebalikannya. Absolutely.
Malam lalu saya tanyakan soal "Kamu suka liat2 FB saya, nggak?", dia jawab dengan cepat "pernah". Saya tanya lagi "tapi kenapa kamu nggak merhatiin saya di FB ? saya komen status kamu, km nggak respon, tp klo orang lain yg komen selalu kmu respon. intinya yg saya lihat, kamu lebih responsif ketika berhubungan dgn org lain ketimbang sm saya", dan kala itu dia tampak nggak senang dgn pertanyaan saya tsb, dia sedikit marah-emosi. Dia bilang, harus ya org lain tau gimana kita ? yg pacaran kan kita, kita berdua yg jalanin, ya kita aja yg tau, org lain nggak perlu tau, nggak penting jg mereka tau.
Dalam hati saya membenarkan kalimatnya, sepenuhnya saya setuju, tp sisi keperempuanan saya nggak. Apa yaa...kadang2 kan perempuan itu butuh suasana atau kondisi-apalah itu-yg manis, yg romantis--romantis tanpa bunga, candle light dinner, dancing in the moonlight, kinda like that- , semisal ngepost di wall FB cuma manggil dgn panggilan sayang atau kata2 pembangkit semangat, cuma sesimpel itu yg saya pengennin. Seringnya, kalaupun dia komen di status saya hanyalah kalimat basi, kadang ledekan, nggak nyambung sama sekali--bukan seperti dalam bayangan saya seperti adegan di film2 romantis. Ah, hormon keperempuanan saya lg aktif2nya nih, bikin saya jd absurd haha.
Tanpa itu semua sebenernya saya tau kalo dia sayang sama saya, sayang sekali seperti yg kerap dia bilang. Saya kan manusia yg ga sempurna, bukan pula seorang pasangan sempurna buat dia, kadang saya menuntut lebih hehe, atau terlalu memaksakan yg tidak biasa-itu semua hanyalah sebagian dr ketidaksempurnaan saya.
Terlepas dr itu semua dan perdebatan kami soal FB, saya rasa kami adalah pasangan yg ideal, pas. Dan walaupun dia bukan jenis pria yg bisa bilang i love you setiap hari, setidaknya dia selalu bilang
"i love you more" when i say that i love him :)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar